Selasa, 03 April 2018

PRAMUKA ITU YA PASTI SANTUN

Jika Trisatya dan Dasadarma diterapkan dalam perilaku sehari-hari secara tulus dan tetap, tentu kesantunan diri seorang pramuka akan menjadi kenyataan. Itulah pramuka sejati yang senantiasa bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,  bersikap manusiawi terhadap sesama, dan cinta lingkungan. Dampaknya, masyarakat akan damai karena berpeduli sesama dan bertoleransi tinggi. Dengan begitu, Indonesia akan menjadi bangsa dan negara yang beradab karena warganya penuh kesantunan.

Tugas pembina menjadi sebuah keharusan dalam menerapkan dan membiasakan berperilaku Trisatya dan Dasadarma. Pendidikan kepramukaan yang demikian itu merupakan investasi masa depan. Manusia yang beradab adalah idaman pendidikan kepramukaan. Pembina harus tekun menerapkan Trisatya dan Dasadarma. Dia tulus bersama adik didiknya dalam menjalani satya dan darma.

Saat ini, banyak orang yang saling tuding, gemar mencela, menuduh tanpa bukti, mencerca, mengejek, menghujat, dan menyerang orang lain tanpa ampun. Mereka suka dengan perundungan (bulying). Seakan, manusia lain tidak ada harganya dibandingkan dengan diri yang mencela. Itulah tantangan para pembina untuk mengajak adiknya bersikap santun.

Kepramukaan tidak mengajari perundungan. Kepramukaan menolak hifup dengan penuh tudingan, celaan, hinaan, atau yang lainnya. Kepramukaan mengajarkan diri untuk satya dan darma pramuka. Untuk itu, pembina dan pelatih harus menjaga rel kepramukaan dalam kondisi apapun.

Adik pramuka itu manusia mssa depan yang harus dijaga sikap kepramukaannya. Pembina dan pelatih harus tangguh menjaganya. Yakinlah bahwa kelak akan muncul kehidupan yang beradab dalam bangsa dan negara Indonesia. Syaratnya, kapan pun, di mana pun, sosok pramuka senantiasa santun. Pramuka itu ya pasti santun. Selamat membina. #pusdiklatnas. #kakyatno

Tidak ada komentar:

Posting Komentar