Rabu, 16 Mei 2018

Membina Pramuka Penegak

Pramuka penegak adalah kader - kader pembina yang mempunyai tugas untuk membangun Indonesia. Sehingga seorang pembina pramuka penegak akan memiliki tugas yang lebih berat.

Membina pramuka penegak tentu berbeda dengan penggalang. Penegak sudah harus mandiri karena sudah dipersiapkan untuk menjadi kader pembina. Oleh karena itu, jangan sampai mengulang metode latihan penggalang.

Materi latihan pramuka penegak dan penggalang memang tidak jauh berbeda. Yang membedakannya ialah jika pramuka penggalang hanya mempelajari dasarnya sedangkan penegak lebih mendalam.

Namun masih banyak pembina yang memberikan materi kepada penegak secara mendasar saja.
Kebiasaan memberikan materi kepada penegak dengan mengulang materi penggalang sehingga terkesan monoton.

Seharusnya ini tidaklah boleh terjadi dalam membina penegak.

Cara menyampaikan kepada pramuka penggalang dan penegak tentu akan berbeda. Misalnya saja dalam menyampaikan tentang materi Tekpram (SMS, Semaphore, Tali temali/Pionerring, Kompas, dll), Kepada penggalang mungkin bisa saja hanya menyampaikan dasar - dasar teori dan praktek penyajiannya saja. Tapi jika untuk penegak harus lebih dari teori dasarnya dan prakteknya saja. Penegak harus bisa memahami akan kebutuhan dan manfaat dari Tekpram tsb dalam kehidupan sehari - hari dan untuk bisa ikut serta membangun Masyarakat.

Jangan selalu pembina yang menyampaikan

Pramuka penegak harus bisa melakukan latihan dari, oleh, dan untuk penegak. Hal ini karena usia penegak sudah bisa mandiri. Penegak tidak lagi harus menerima materi kepramukaan dari pembina. Pembina tidak perlu menjelaskan seperti halnya saat melatih penggalang.

Apabila pembina yang selalu menyampaikan materi, ini akan membuat penegak merasa bosan dan tidak mandiri. Cobalah untuk memberikan tugas yang berbeda kepada penegak. Untuk menyampaikan materi kepramukaan yang berbeda setiap kali latihan.

Sehingga akan tumbuh jiwa kepemimpinan dari penegak itu sendiri. Dengan diberikannya tugas untuk menyiapkan materi kepada penegak. Membuat penegak selalu mencari dan mempelajari materi yang akan disampaikan kepada penegak yang lain.

Penegak yang sudah diberi tugas oleh pembina harus bisa pula menyampaikan materi kepramukaan kepada penegak yang lain. Tidak hanya menyampaikan, tapi harus bisa pula menciptakan diskusi antar anggota penegak.

Tujuannya agar penegak lebih aktif dalam menyampaikan pendapatnya dan akan lebih mudah pula untuk memahami tentang kepramukaan. Sehingga latihan pun tidak akan terkesan monoton.

Pembina penegak tidak harus selalu ikut terjun dalam membina dan mengikuti latihan rutin. Seorang pembina justru harus membiarkan penegak aktif sendiri agar menjadi mandiri dan terbiasa untuk memimpin. Meskipun dibebaskan, pembina harus tetap mengontrol dan memantau sudah sejauh mana perkembangan yang dicapai anggotanya. Tegur jika melakukan hal yang salah dan jangan sampai dibiarkan begitu saja.