Minggu, 15 April 2018

MENGENANG BAPAK PRAMUKA INDONESIA Oleh: Adhyaksa Dault, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka

HARI ini 12 April, tepat 106 tahun lalu beliau lahir. Ratusan orang tadi malam berkumpul di Pagelaran Keraton Yogyakarta menyebut nama dan mengenang pengabdiannya.

Ia adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX, kami di Gerakan Pramuka biasa memanggilnya Kak Sultan. Perjuangannya diakui sebelum dan setelah kemerdekaan Indonesia, sehingga pantas ia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional dan Bapak Bangsa Indonesia. Di dunia ini, banyak orang berharap uang, pamrih dari jabatan, namun tidak dengan Kak Sultan.

Di awal kemerdekaan misalnya, Kak Sultan menyumbang 6,5 juta Gulden untuk membiayai kebutuhan pemerintah Indonesia di masa-masa yang teramat sulit. “Yogyakarta sudah tidak punya apa-apa lagi, silahkan lanjutkan pemerintahan ini di Jakarta,” ucap Kak Sultan ketika menyerahkan uang tersebut. Hal ini membuat Presiden Soekarno tak sanggup menahan air matanya.

Berdiri dan hidupnya Gerakan Pramuka di 34 Provinsi, 514 Kota/Kab, hingga seluruh kecamatan, kelurahan dan sekolah-sekolah di Indonesia, bahkan di luar negeri hari ini tidak terlepas dari peran Kak Sultan. Sebelum organisasi ini berdiri misalnya, Kak Sultan menjadi Panitia yang merumuskan AD/ART dan Pembentukan Gerakan.

Setelah diamanahi sebagai Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka oleh Presiden Soekarno pada 1961, Kak Sultan langsung bekerja. Kak Sultan mengimbau agar setiap Provinsi membentuk Kwartir Daerah. Imbauan ini disambut baik oleh seluruh Provinsi. Perlahan namun pasti Gerakan Pramuka menjadi pilihan utama pembentukan karakter generasi muda di berbagai daerah, dengan ciri khas kegiatan luar ruangannya yang membahagiakan anak-anak Indonesia.

Geliat Gerakan Pramuka juga tampak di luar negeri berkat jasanya. Surat Kak Sultan kepada Komisaris Eksekutif World Scout Conference Mr. GR. Padolina mendapat respon positif. Ia merespon dengan mengunjungi kantor Kwarnas pada 17 Oktober 1967. Pada hari itu juga, dilangsungkan upacara pengibaran tiga bendera, yakni bendera WOSM, Gerakan Pramuka, dan merah putih. Ini menjadi simbol mulai saat itu Gerakan Pramuka terlibat aktif di setiap kegiatan organisasi kepanduan se-dunia.

Dalam berbagai forum dalam kancah internasional, Gerakan Pramuka aktif tampil memberikan ide-ide segar. Kak Sultan menyampaikan Renewing of Scouting pada 23rd World Scout Conference di Tokyo tahun 1971. Prasaran tersebut diapresiasi organisasi kepanduan dunia, UNICEF, FAO, dan lain-lain.

Kak Sultan sosok yang ikhlas mengabdi di Gerakan Pramuka. Ia juga rela mengeluarkan banyak materi untuk kemajuan Gerakan Pramuka. Saat menjabat sebagai Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Kak Sultan juga pernah menyerahkan satu unit mobil sedan Holden Statesman miliknya. “Silahkan dilelang mobil ini, dan hasilnya masukkan ke kas panitia,” ujar Kak Sultan kepada panitia penggalangan dana Gerakan Pramuka pada 1974.

Pantas, Kak Sultan banyak diberikan penghargaan oleh berbagai lembaga, baik dalam negeri maupun luar negeri. Boy Scouts of America pada 1973, misalnya, memberikannya penghargaan Silver World Award. World Scout Berau pada 1974 memberikannya penghargaan tertinggi yaitu Bronze Wolf Award. Di Munas Gerakan Pramuka tahun 1988 di Dilli, Timor-Timor (kini Timor Leste), Kak Sultan mendapatkan penghargaan tertinggi di Gerakan Pramuka berupa Lencana Tunas Kencana. Ia juga mendapatkan gelar Bapak Pramuka Indonesia.

Zaman telah berubah, namun syarat kemajuan organisasi tetap tidak bisa berubah sampai kapanpun, yaitu keikhlasan pemimpinnya. Keikhlasan tersebut telah ditanamkan oleh Kak Sultan sejak berdirinya Gerakan Pramuka.

Hari ini kita dapat menyaksikan di seluruh wilayah NKRI, ratusan ribu bahkan jutaan Pramuka dengan ikhlas turun ke jalan sebelum dan sesudah lebaran dengan tujuan: melancarkan mudik, membantu pemerintah, membahagiakan masyarakat, di stasiun kereta api, bandar udara, terminal bis, pelabuhan, di jalan raya, di pasar-pasar, dan lain-lain.

Pramuka adalah relawan-relawan tangguh yang selalu hadir saat hari-hari besar keagamaan, kebakaran hutan, kecelakaan, dan bencana alam di Indonesia. Lima tahun terakhir ini, bahkan Pramuka ikut membantu bencana alam dan masalah kemanusiaan di Myanmar, Nepal, Somalia, Sudan, Sudan Selatan, Kenya, Ethiopia, Afrika Tengah Uganda, Kongo, Angola, Nigeria hingga Suriah dan Palestina.

Ada ratusan ribu Pramuka yang saat teman-teman seusianya merayakan malam pergantian tahun, namun Pramuka justru sibuk di jalan melawan debu demi lancarnya lalu lintas. Pramuka dan keikhlasan adalah dua kata yang sampai kapanpun tidak bisa dipisahkan.

Di usia Gerakan Pramuka yang ke-57 pada 14 Agustus tahun ini, tantangannya semakin beragam. Generasi hari ini perlu visi kuat serta akhlak yang baik. Salah satu metode paling efektif dalam pendidikan budi pekerti adalah dengan menyampaikan fakta-fakta keteladanan dan keikhlasan. Fakta-fakta tersebut ada dalam rekam jejak Kak Sultan, Bapak Pramuka Indonesia, Bapak Bangsa Indonesia. Salam Pramuka.

Senin, 09 April 2018

Berkualitaslah Pembina Gudep

Kehebatan gugusdepan bukan terletak pada bagus tidaknya fasilitas yang ada, tetapi lebih didukung oleh kehebatan pembinanya. Jika pembina gudep itu kuat dasar kepramukaannya, pandai merencanakan program binaan, inovasi dalam menerapkan kepembinaan, dan tepat dalam mengevaluasi program, tentu gudep yang dibinanya akan membuahkan hasil pendidikan kepramukaan yang hebat.

Gudep yang baik bukan tujuan. Gudep yang baik hanyalah sarana untuk mencapai tujuan. Untuk menjadi gudep yang baik diperlukan pembina yang baik pula. Gudep yang baik tentu akan menyamankan peserta didik dalam berkegiatan.

Pembina yang berkualitas itu ya pembina yang baik. Dia yidak pilih kasih karena semua peserta didik sama di hadapannya. Semua peserta didik berhak untuk mendapatkan penghargaan TKU manakala sudah menempuh SKU. Standar SKU selalu disesuaikannya dengan kondisi dan kemampuan peserta didiknya. Pembina berkualitas tidak pelit TKU dan juga tidak murahan dalam pemberian TKU maupun TKK.

Pembina berkualitas selalu ditandai oleh (1) mau belajar terus menerus karena perkembangan ilmu tidak ada habisnya, (2) terbuka atas kritik dan saran dari peserta didik dan sesama pembina, (3) fokus dalam membina, (4) selalu menarik dan menantang dalam membina, dan (5) senantiasa mengevaluasi diri untuk kemajuan berikutnya.

Sekali membina tetaplah membina dengan tanggung jawab yang maksimal. Kebahagiaannya terletak pada rasa senang adik didiknya saat berlatih. Dia senantiasa berpikir positif agar peserta didiknya juga brrpikir positif. #pusdiklatnas #kakyatno

Rabu, 04 April 2018

Kejayaan Pramuka

Puncak kejayaan masih jauh
Banyak rintangan yang harus ditempuh
Jalan yang terjal kan buatmu jatuh
Bangunlah taklukan dan tetap tangguh

Majulah dan terus maju
Dengan kompas kecilmu
Ialah buku yang terus menemanimu

Singkapkan rahasia rahasia dunia
Dengan membaca oh pramuka
Tabah, tangguh, terampil tribuana tungga dewi
B'ri kejayaan pramuka penegak indonesia

Selasa, 03 April 2018

PRAMUKA ITU YA PASTI SANTUN

Jika Trisatya dan Dasadarma diterapkan dalam perilaku sehari-hari secara tulus dan tetap, tentu kesantunan diri seorang pramuka akan menjadi kenyataan. Itulah pramuka sejati yang senantiasa bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,  bersikap manusiawi terhadap sesama, dan cinta lingkungan. Dampaknya, masyarakat akan damai karena berpeduli sesama dan bertoleransi tinggi. Dengan begitu, Indonesia akan menjadi bangsa dan negara yang beradab karena warganya penuh kesantunan.

Tugas pembina menjadi sebuah keharusan dalam menerapkan dan membiasakan berperilaku Trisatya dan Dasadarma. Pendidikan kepramukaan yang demikian itu merupakan investasi masa depan. Manusia yang beradab adalah idaman pendidikan kepramukaan. Pembina harus tekun menerapkan Trisatya dan Dasadarma. Dia tulus bersama adik didiknya dalam menjalani satya dan darma.

Saat ini, banyak orang yang saling tuding, gemar mencela, menuduh tanpa bukti, mencerca, mengejek, menghujat, dan menyerang orang lain tanpa ampun. Mereka suka dengan perundungan (bulying). Seakan, manusia lain tidak ada harganya dibandingkan dengan diri yang mencela. Itulah tantangan para pembina untuk mengajak adiknya bersikap santun.

Kepramukaan tidak mengajari perundungan. Kepramukaan menolak hifup dengan penuh tudingan, celaan, hinaan, atau yang lainnya. Kepramukaan mengajarkan diri untuk satya dan darma pramuka. Untuk itu, pembina dan pelatih harus menjaga rel kepramukaan dalam kondisi apapun.

Adik pramuka itu manusia mssa depan yang harus dijaga sikap kepramukaannya. Pembina dan pelatih harus tangguh menjaganya. Yakinlah bahwa kelak akan muncul kehidupan yang beradab dalam bangsa dan negara Indonesia. Syaratnya, kapan pun, di mana pun, sosok pramuka senantiasa santun. Pramuka itu ya pasti santun. Selamat membina. #pusdiklatnas. #kakyatno

Minggu, 01 April 2018

KEUNTUNGAN BERKEMAH BAGI TUBUH

Apa untungnya berkemah? Banyak orang yang bertanya tentang untungnya berkemah. Mereka berpikiran negatif bahwa berkemah itu hanya pindah tidur dan menyengsarakan diri. Berkemah itu membuang-buang waktu. Bukan. Itu pernyataan menyimpang.

Berkemah justru menyimpan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Berikut keuntungan berkemah itu.
1. Otak Terbuka
Otak kita akan semakin terbuka akan hal baru dan sesuatu yang sebelumnya belum diketahui. Otak akan terlatih dengan kondisi yang tidak seperti biasanya.
2. Oksigen Melimpah
Saat berkemah di hutan atau lembah, kita akan mendapatkan pasokan oksigen yang bersih dan melimpah. Oksigen itu akan mengembalikan kebugaran diri.
3. Jiwa Sosial Meningkat
Dengan berkemah bersama, jiwa sosial meningkat tajam karena saling membutuhkan dan berbagi kepada sesama. Kepedulian meningkat sehingga mempertajam kecerdasan sosial kita.
4. Uji Kemandirian Terpenuhi
Kemandirian diri teruji secara nyata dengan praktik ke kamar mandi sambil membawa perlengkapan mandi, antre, berjalan jauh untuk mengambil air, melipat alas tidur, dan seterusnya.
5. Spritual Meningkat
Kita semakin yakin akan kebesaran Tuhan. Alam begitu indah dan bermacam jenis. Alam itu unik. Ibadah dalam suasana keheningan alam. Spiritual meningkat karena memperlancar refleksi diri.

Berkemah dalam kepramukaan merupakan alat untuk mencapai tujuan. Perkemahan itu memadukan unsur metode kepramukaan, yakni pemaduan alam terbuka, belajar sambil melakukan, menarik dan menantang, berkelompok, dan seterusnya. Oleh karena itu, berkemah sangat menguntungkan bagi pelaksanaan pendidikan kepramukaan. Selamat berlatih. #pusdiklatnas